LANGSUNG CHAT WA
Paket Karimun jawa

SEJARAH DAN DEFINISI WISATA KARIMUNJAWA

Sejarah Pariwisata

Pengertian tentang Pariwisata dan wisatawan timbul diperencis pada akhir abad ke 17. Tahun 1972 Maurice Menberbitkan buku petunjuk “The True Quide For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the language and take exercise. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan besar dan kecil (Grand Tour dan Perit Tour).

Grand Tour di Inggris Mendapat arti berbeda yaitu dijadikan unsure pendidikan diplomasi dan politik. Pertengah abad ke-19 Jumlah orang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana, tetapi sesudah Revolusi Industri Keadaan itu berbuah, tidak hanya golongan elit saja bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad Ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (Package tour).

Wisata adalah perjalanan dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

Kata wisata berhubungan erat dengan piknik, pariwisata, dll. Untuk sebagian orang, agenda wisata setiap tahunnya telah menjadi sebuah kebutuhan layaknya kebutuhan primer. Dasar dari pandangan ini adalah wisata digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah sekian hari berkutat dengan pekerjaan memiliki jadwal ketat. Sehingga dengan melakukan wisata kana merecharge tubuh dan pikiran mereka menjadi segar kembali sehingga bisa bekerja dengan lebih maksimal lagi setelah itu.

Pengertian Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah hal-hal berhubungan dengan pariwisata. Hal-hal berhubungan dengan pariwisata hendaknya memenuhi syarat sapta pesona pariwisata, yaitu :

1. AMAN
2. TERTIB
3. BERSIH
4. SEJUK
5. INDAH
6. RAMAH TAMAH
7. KENANGAN

Wisatawan akan senang berkunjung ke suatu tempat apabila merasa aman, tenteram, tidak takut, terlindungi dan bebas dari :
a) Tindak kejahatan, kekerasan, ancaman, seperti kecopetan, pemerasan, penodongan, penipuan dan lain sebagainya.
b) Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya la innya
c) Kecelakaan disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas kurang baik, seperti kendaraan, peralatan, untuk makan dan minum, lift, alat perlengkapan rekreasi atau olah raga.
d) Gangguan oleh masyarakat, antara lain berupa pemaksaan oleh pedagang asongan tangan jail, ucapan dan tindakan serta perilaku tidak bersahabat dan lain sebagainya.

Jadi, aman berarti tejamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan

Kondisi tertib merupakan sesuatu sangat didambakan oleh setiap orang termasuk wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat, misalnya :
a) Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat angkutan datang dan berangkat tepat pada waktunya.
b) Tidak nampak orang berdesakan atau berebutan untuk mendapatkan atau membeli sesuatu diperlukan
c) Bangunan dan lingkungan ditata teratur dan rapi
d) Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat
e) Informasi benar dan tidak membingungkan

Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-tempat bersih dan sehat seperti :
a) Lingkungan bersih baik di rumah sendiri maupun di tempat-tempat umum, seperti di hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat buangair kecil/besar dan lain sebagainya. Bersih dari sampah, kotoran, corat-coret dan lain sebagainya.
b) Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat
c) Penggunaan dan penyajian alat perlengkapan bersih seperti sendok, piring, tempat tidur, alat olah raga dan lain sebagainya
d) Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan bau tidak sedap dan lain sebagainya

Lingkungan serba hijau, segar, rapi memberi suasana atau keadaan sejuk, nyaman dan tenteram. Kesejukan dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi juga di dalam ruangan, misalnya ruangan kerja/belajar, ruangan makan, ruangan tidur dan lain sebagainya. Untuk itu hendaklah kita semua :
a) Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijaun telah dilakukan masyarakat maupun pemerintah
b) Berperan secara aktif untuk menganjurkan dan memelopori agar masyarakat setempat melaksanakan kegiatan penghijauan dan memelihara kebersihan, menanam berbagai tanaman di halaman rumah masing-masing baik untuk hiasan maupun tanaman bermanfaat bagi rumah tangga, melakukan penanaman poho/tanaman rindang di sepanjang jalan di lingkungan masing-masing di halaman sekolah dan lain sebagainya
c) Membentuk perkumpulan tujuannya memelihara kelestarian lingkungan.
d) Menghiasi ruang belajar/kerja, ruang tamu, ruang tidur dan tempat lainnya dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk.
e) Memprakarsai berbagai kegiatna dan upaya lain dapat membuat lingkungan hidup kita menjadi sejuk, bersih, segar dan nyaman.

Keadaan atau suasana menampilkan lingkungan menarik dan sedap dipandang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak serasi dan selaras, sehingga memberi kesan enak dan cantik untuk dilihat.

Indah selalu sejalan dengan bersih dan tertib serta tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib memelihara lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.

Ramah tamah merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.

Ramah tamah tidaklah berarti bahwa kita harus kehilangan kepribadian kita ataupun tidak tegas dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikat. Ramah, merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah baik. Sikap ramah tamah ini merupakan satu daya tarik bagi wisatawan, oleh karena itu harus kita pelihara terus.

Kenangan adalah kesan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang oleh pengalamannya. Kenangan dapat berupa keindahan dan menyenangkan, akan tetapi dapat juga tidak menyenangkan. Kenangan  diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah indah dan menyenangkan. Kenangan indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :
a) Akomodasi nyaman, bersih dan sehat, pelayanan cepat, tepat dan ramah, suasana mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan serta dekorasinya
b) Atraksi seni budaya daerah khas dan mempesona baik itu berupa seni tari, seni suara dan berbagai macam upacara
c) Makanan dan minuman khas daerah lezat, dengan penampilan dan penyajian menarik. Makanan dan minuman ini merupakan salah satu daya tarik kuat dan dapat dijadikan jati diri (identitas daerah).
d) Cenderamata mungil  mencerminkan ciri-ciri khas daerah bermutu tinggi, mudah dibawa dan dengan harga terjangkau mempunyai arti tersendiri dan dijadikan bukti atau kenangan dari kunjungan seseorang ke suatu tempat/daera/Negara

Wisata Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan 27 buah pulau, memiliki tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, padang lamun, algae, hutan pantai, hutan mangrove, dan terumbu karang. Ciri khas tumbuhan Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewodaru (Crystocalyx macrophyla). Terdapat pada hutan hujan dataran rendah. Kelompok algae dapat dijumpai terdiri dari tiga kelompok yaitu algae hijau, algae coklat, dan algae merah. Hutan pantai dan hutan mangrove dicirikan dengan adanya ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), jati pasir (Scaerota frustescens), setigi (Strebus asper), waru laut (Hibiscus tiliaceus), dan bakau hitam (Rhizophora mucronata).

Jenis terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa merupakan terumbu karang pantai/tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barrier reef) dan beberapa taka (patch reef). Kekayaan jenisnya mencapai 51 genus, lebih dari 90 jenis karang keras dan 242 jenis ikan hias. Dua jenis biota dilindungi yaitu akar bahar/karang hitam (Antiphates spp.) dan karang merah (Tubipora musica). Biota laut lainnya dilindungi seperti kepala kambing (Cassis cornuta), triton terompet (Charonia tritonis), nautilus berongga (Nautilus pompillius), batu laga (Turbo marmoratus), dan 6 jenis kima.

Keanekaragaman satwa darat di taman nasional ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan satwa perairan. Satwa darat umum dijumpai antara lain rusa (Cervus timorensis subspec), kera ekor panjang (Macaca fascicularis karimondjawae); 40 jenis burung seperti pergam hijau (Ducula aenea), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), trocokan/merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), betet (Psittacula alexandri), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan ular edhor. Burung elang laut perut putih merupakan satwa terancam punah di dunia.

Di sekitar Pulau Kemujan terdapat bangkai kapal Panama INDONO yang tenggelam pada tahun 1955, dimana pada saat ini menjadi habitat ikan karang dan cocok untuk lokasi penyelaman (wreck diving). Dari gugusan pulau-pulau berjumlah 27 buah, lima buah pulau diantaranya telah berpenghuni yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Pulau Karimunjawa menjadi pusat kecamatan berjarak ± 83 km dari Kota Jepara (pusat pengrajin ukiran kayu terkenal di Indonesia).

Nama Karimunjawa berasal dari zaman Sunan Muria yaitu salah satu tokoh penyebar Agama Islam. Sunan Muria melihat pulau-pulau di Karimunjawa sangat samar dari Pulau Jawa (kremun-kremun soko Jowo). Peninggalan-peninggalan Sunan Nyamplungan/Amir Hasan (anak dari Sunan Muria) seperti ikan lele (Clarias meladerma) tanpa patil, makam Nyamplungan, kayu dewodaru, sentigi, kalimosodo, dan ular edhor, dikeramatkan oleh penduduk Karimunjawa.

Beberapa lokasi/obyek menarik untuk dikunjungi:
Pulau Menjangan Kecil, Menjangan Besar, Tanjung Gelam, Legon Lele, Genting, Kembar, Parang, Cemara dan Krakal. Wisata bahari seperti berlayar, selancar air, ski air, berenang, berjemur di pantai pasir putih, berkemah, wisata budaya, pengamatan rusa dan burung serta menyelam/snorkeling. Paket wisata untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut dapat menghubungi biro perjalanan di Semarang/Jepara.

Posting Komentar untuk "SEJARAH DAN DEFINISI WISATA KARIMUNJAWA"