LANGSUNG CHAT WA
Paket Karimun jawa

MEMPELAJARI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA LOKAL SEBELUM WISATA KE KARIMUNJAWA

wisata-karimunjawa
Gambar 1.1 karimunjawa

Pulau Karimunjawa merupakan salah satu Kepulauan yang berada di sebelah Utara Pulau Jawa, tepatnya Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa tengah. Selain memiliki keindahan alam luar biasa, Wisata Karimunjawa juga memiliki kekayaan Budaya yang tinggal dan hidup dalam keharmonisan antar suku. Suku-suku tersebut ialah Suku Bugis, Suku Bajau, Suku Madura, Suku Mandar, dan Suku Jawa. Kelima suku tersebut memiliki kebudayaan-kebudayaan khas menjadi ciri-ciri masing kelima suku tersebut. Mereka saling berinteraksi satu sama lain secara harmonis tanpa menimbulkan suatu konflik atau superioritas masing-masing suku.

Pariwisata Karimunjawa menjadi destinasi wisata banyak digemari diminati wisatawan yang ingin menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari juga para pecinta alam. Wisata Karimunjawa memiliki keindahan alam baik keindahan lautnya maupun keindahan alam daratnya, sekilas pulau karimunjawa mirip dengan pulau bali, tapi Karimunjawa juga tidak kalah penting soal keindahan alamnya dari pulau bali. Saat ini masyarakat Karimunjawa mengembangkan pariwisatanya dengan menwarkan berbagai macam Harga Wisata Karimunjawa mulai dari termurah sampai termahal,dimulai dari rumah penduduk(homestay) sampai hotel-hotel mewah.

Selain alamnya, faktor penduduk dan tradisinya membuat wisata Karimunjawa memiliki daya tarik wisata yang dikagumi para traveler. Jika kita ingin mengunjungi wisata Karimunjawa ada baiknya kita mengetahui lebih dalam apa saja budaya yang terdapat di wisata Karimunjawa. Penduduk wisata Karimunjawa beragam, namun mayoritas dipenuhi oleh Suku jawa, Karenanya berbagai macam kebudayaan dan adat isiadat sering kali mengunakan adat Jawa. Berikut berbagai adat yang ada di wisata Karimunjawa.

Pesta Lomban Karimunjawa

wisata-karimunjawa
Gambar 1.2 lomban karimunjawa

Tradisi sedekah laut merupakan sebuah bentuk rasa syukur masyarakat wisata Karimunjawa. Tradisi sedekah laut ini sebagai bentuk wujud syukur Kepada Tuhan atas limpahan kekayaan laut yang dapat menghidupi para nelayan. Tradisi sedekah laut dikenal dengan nama Pesta Lomban dan dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri.

Istilah Lomban bagi masyarakat wisata Karimunjawa berasal dari kata " Lomba - lomba " atau lelembun berati bersenang - senang. Pesta Lomban bisa dikatankan merupakan puncak acara Syawalan Karimunjawa dimana masyarakat merayakan hari raya dengan bersenang - senang setelah sebulan penuh berpuasa.

Seni Reog

wisata-karimunjawa
Gambar 1.3 seni reog

Sebagian kesenian rakyat wisata Karimunjawa diantaranya reog barongan serta pencak silat. Reog barongan ada di desa parang serta kemujan disebut dengan kesenian tradisional sejak 25 tahun lalu. Kesenian tradisional pencak silat diiringi oleh alat musik gamelan. Kesenian ini mudah ditemui seluruh desa Karimunjawa.

Sebagian acara kebiasaaan tradisional tetap digerakkan oleh sebagian suku Karimunjawa salah satunya yaitu perkawinan suku bugis serta upacara peluncuran perahu wisata Karimunjawa. Acara upacara peluncuran perahu merupakan acara syukuran menandai selesainya pembuatan perahu dengan langkah mendorong perahu ke laut sampai perahu berhenti dengan sendirinya.

Tradisi Baratan di Kalinyamatan

wisata-karimunjawa
Gambar 1.4 tradisi baratan

Tradisi baratan adalah sebuah tradisi arak-arakan di gelar pada saat Nisyfu Sya'ban (pertengahan bulan sya'ban). Sesuai dengan artinya Baratan kata asalnya Bara'atan berarti lebaran atau melebur. Sebelum dimulainya arak-arakan, peserta shalat maghrib berjamaah, lalu dilanjutkan pembacaan surat Yasin sebanyak 3 kali dan ditutup dengan doa dipimpin ulama setempat, kemudian diteruskan dengan bancaan, santap bersama, berupa makanan puli. Puli merupakan makanan terbuat dari beras. Agar rasanya kenyal beras dicampur bleng. Puli diambil dari bahasa Arab Afwu lii, artinya 'maafkanlah aku'.

Tradisi Barikan Karimunjawa

wisata-karimunjawa
Gambar 1.5 tradisi barikan karimunjawa

Tradisi Barikan Karimunjawa memiliki arti tersendir bagi warga kepulauan Karimunjawa khususnya. Menurut mereka tradisi barikan wisata Karimunjawa adalah bentuk wujud syukur dan berbagai kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan yang ada di wisata Karimunjawa. Untuk itu tumpengnya tidak hanya hasil bumi, nah beda kan dengan tradisi barikan tempat-tempat lainnya. Warga kepulauan Karimunjawa meyakini, makanan yang berada di tumpeng seperti hasil bumi dan laut bisa membawa berkah bagi siapa yang mendapatkannya. Namun yang paling menjadi incaran wisata Karimunjawa adalah kacang hijau dan garam. Garam dan kacang hijaunya nanti di sebar keliling rumah untuk tolak balak. Barikan ini dimaksudkan untuk menyambut musim Baratan. Dengan harapan selama musim Baratan,warga Karimunjawa tetap diberi keselamatan dan limpahan rejeki.

Posting Komentar untuk "MEMPELAJARI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA LOKAL SEBELUM WISATA KE KARIMUNJAWA"